Minggu, 20 Februari 2011

CERPEN - CINTA TERPENDAM

Salam semua
Kemarin aku ada update blog dengan menulis sebuah cerpen, tapi entah mengapa aku terpikir untuk mengubahnya sedikit, yeah mengubah menjadi lebih simple dan tak bertele-tele. Apapun itu enjoy with my cerpen ya :))


A
ngin berhembus menusuk-nusuk tubuhku, membuat aku merapatkan jaketku, kicau burung dan jeritan binatang malam lainnya membuat malam yang pekat tanpa bulan dan bintang ini menjadi sangat suram.

Di beranda rumah yang terbilang masih di daerah pedalaman aku duduk terdiam seorang diri. Malam itu sudah sangat larut, dimana orang-orang sudah asik bermain dengan mimpinya sendiri, aku masih diam membisu. Sekali-kali ku hela nafas dalam-dalam merenungin nasib yang telah ku alami.


”Mengapa Harus Ada Cinta” itu adalah teka-teki yang selama ini belum bisa terjawab olehku, bahkan orang lainpun tidak dapat membuat aku memahaminya. Satu kalimat yang selama ini selalu aku pertanyakan. Aku selalu berfikir harusnya cinta tak pernah hadir dalam hidupku, karena bagiku cinta hanya membuat aku mengucurkan air mata, membuat aku terluka dan menderita.

Tanpa terasa air mataku berlinang membasahi pipiku. Saat itu hati dan pikiranku tertuju pada seseorang. Seseorang yang selama ini sangat kurindukan tapi juga sangat aku benci...

Kutatap langit yang gelap, sekilas terbayang wajahnya. Wajah yang selama ini sangat aku rindukan. Sekilas aku melihat dia tersenyum padaku dan aku pun membalas senyumannya itu tapi saat aku tersenyum perlahan bayangan wajahnya itu mulai sirna dan aku tak dapat menangkap bayang wajahnya lagi. Aku mulai membayangkan saat-saat dimana pertama kali aku mengenalnya.

Pikiranku kembali pada saat aku mendaftar sekolah di SMA, aku dan teman aku memutuskan untuk melanjutkan sekolah disalah satu sekolah terfavorite yang ada di daerah kami. Saat aku dan teman aku sedang berkeliling untuk melihat situasi sekolah itu, tanpa sengaja aku menabrak seseorang cowok. Itulah kali pertama aku berjumpa dengannya dan saat itu pula aku langsung jatuh cinta padanya, yeah cinta pada pandangan pertama.

Saat ujian test penerimaan siswa baru disekolah itu, aku benar-benar bersungguh-sungguh mengikutinya. aku sangat berharap dapat lulus masuk sekolah itu, yeah dengan alasan karena bersekolah disitu adalah impianku sejak dulu dan ditambah lagi karena cowok yang aku temui tempo hari. Dan alangkah senangnya saat pengumuman kelulusan aku akhirnya lulus masuk kesekolah itu.

Dia merupakan seniorku disekolah, orangnya sangat pintar, baik dan ramah, baik itu kepada teman-temannya maupun kepada adik kelasnya. Jadi tak heran jika banyak yang sering bertanya padanya. Aku  yang tak mau membuang kesempatan ini begitu saja, begitu sering bertanya tentang pelajaran yang tidak ku pahami. Alangkah senangnya dia menyambut segalanya dengan senang hati, dia dengan tulus dan ikhlas menjelaskan semua mata pelajaran yang tak ku pahami.

Selama dua tahun berjalan aku sangat akrab dan dekat dengannya, bagaikan adik dan kakak. Walaupun sebenarnya bukan itu yang kuharapkan, tapi dapat dekat dengannya sudah membuat aku bahagia. Kebersamaan ini tidak berlangsung lama, saat dia lulus dari sekolah aku kehilangan jejaknya.

Sedih rasanya, aku seperti tak ada semangat lagi untuk melakukan apapun. Tapi kesedihan itu tak berlangsung lama, seorang sahabatku terus memotivasi aku untuk terus tersenyum dan semangat. Akhirnya aku kembali semangat seperti sedia kala, aku belajar giat dengan tujuan dapat lulus dengan nilai memuaskan hingga dapat melanjutkan kuliah di tempat dimana ada DIA.

Aku lulus sekolah dengan nilai yang sangat memuaskan, yeah senang akhirnya dapat lulus juga., namun hingga saat itu aku belum juga mendapatkan jejaknya. Aku memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah dulu, aku ingin terus mencari keberadaannya. Sambil mencarinya aku jg berusaha untuk mencari pekerjaan, yeah hitung-hitung dapat mengurangi beban orang tua dalam hal pengeluaran pribadi. 

Tak lama kemudian aku menemukan jejaknya, dia kuliah disalah satu universitas yang tak jauh dari tempat aku bekerja. Aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah ditempat yang sama dengannya. Walaupun jurusan yang aku ambil berbeda dengannya, namun itu tidak mengurangi ke akraban kami. Alangkah bahagianya diriku pada saat itu, akhirnya aku dapat berjumpa kembali dengan orang yang selama ini aku cari-cari dan rindukan.
Namun kebahagiaan yang kurasakan itu musnah n sirna dalam sekejap saat dia memperkenalkan seorang gadis yang cantik jelita kepadaku sebagai tunangannya. Betapa hancur hatiku saat itu, hatiku bagaikan kaca yang berderai seribu. Apa daya aku tak dapat berbuat apapun, bukankah perasaan tak bisa dipaksakan?? dan bukankah cinta itu tak  harus memiliki?? Aku rela asalkan dia bahagia, karena kebahagiaannya adalah kebahagiaanku juga. Mengenalnya merupakan hal terindah dalam hidupku. Aku pergi dengan membawa sejuta cinta yang terpendam sejak lama untuknya. Biarlah cinta ini aku seorang saja yang tahu...

P/S: Bagaimana? Lebih simple kan?? yeah walau endingnya menyedihkan dan tak sesuai dengan harapan, aku harap cerpen ini dapat menghibur.
Terima kasih karena sudi membaca cerpen ini :))







Tidak ada komentar:

Posting Komentar